Kamis, 31 Januari 2013

Melepas Urat Kemaluan Demi Dua Snack Kotak

Rabu, 30 Januari 2013
Sama seperti hati, tidak ada seorang pun yang bisa menebak apa isi dari sebuah kotak. Bisa saja kotak itu berisi pertanyaan atau pesan bukan dari manusia. Aku telah dibuat tidak berdaya dan hati ini seakan luluh demi mendapatkan satu kotak di dalam plastik besar yang tersusun rapih. Ternyata sebelum aku sudah ada orang lain yang mencicipi isi kotaknya. Saat kupegang beratnya tidak seberapa. Tidak lama setelah itu, aku malah menyimpan kotaknya di sudut ujung yang tidak terjamah oleh mata elang. 

Selasa, 08 Januari 2013

Diam-Diam Lelaki Juga Suka Membaca Majalah Wanita

Minggu, 6 Januari 2013 
Pundakku memikul tas hitam yang lebih berat dari biasanya karena di dalamnya ada laptop, aku pergi dibekali uang jajan dari ibuku hasil jerih payah ayah bekerja. Motorku ada sedikit masalah sehingga terdengar suara benturan antara rantai dan besi tapi itu tidak membuatku kalah sebelum berperang di jalanan. Hari ini ada janji tertulis tapi tidak terucap untuk bertemu dengan Bayu di Perum Damri Soekarno Hatta, ia tidak ada uang sama sekali sehabis lulus jadi sarjana masih mengais-ngais pekerjaan.

Sepanjang jalan peredaran anak-anak punk berkaos hitam bertambah banyak. Kehadiran mereka tidak lain untuk menonton acara konser musik metal. Hitam menjadi warna pengukuh identitas. Aku melihat seorang pasangan dari kelompok ini berjalan saling berdampingan, mereka berdua sama-sama mengenakan kaos hitam, kesannya kumuh dan sang lelaki berpotongan rambut layaknya personil band metal. Sejak musim hujan kondisi jalan raya banyak dipenuhi oleh lubang ditambah dengan genangan air. Jika aku terlalu cepat melaju dan tidak hati-hati bisa berakibat kecelakaan. Motor dan mobil bagaikan kendaraan harapan menuju tempat tujuan.

Metro Soekarno Hatta sudah aku lewati artinya Perum Damri telah dekat. Sampai di depan Perum Damri aku menunggu di persimpangan jalan. Puluhan tukang ojek tengah bersantai sambil menunggu penumpang. Mungkin Bayu sudah melihat sosokku dari jauh sehingga tidak perlu lagi susah mencariku. Ia tampil menawan dengan kemeja kotak-kotak biru dan celana jeans cokelat. Aku mengendalikan laju motor dengan arah tujuan menuju asrama dua saudara. Dari belakang ada motor yang mendekat ke arahku pengemudi motor itu berteriak, aku menengok ke belakang wajahnya kukenali dengan baik, dia Salman. Kini dua motor melaju bersamaan, liburan semester ganjil membuat suasana terasa tepi itu terasa ketika aku sampai di Asrama Dua Saudara.

Salman bercerita kalau dirinya berkumpul bersama para jomblo di malam minggu kemarin di rumah Pradi. Baginya masih ada sisa kasih sayang yang tercurahkan lewat tayangan FTV. Lain dengan Bayu yang mengenalkan produk goodie bag produksinya bersama Aziz. Produk ini dipasarkan di Museum KAA sebagai marchandise dengan harga Rp 35.000,- ia mengaku desain goodie bag karyanya lebih banyak yang memesan daripada desain buatan Aziz. Sebelum hujan turun di waktu sore, kita bertiga langsung melesat pergi ke Gramedia.

Toko buku Gramedia Bandung terletak di lokasi yang strategis tapi masih belum bisa menarik banyak anak muda untuk berkunjung ke toko buku ini. Aku pertama kali melempar tatapan kedua mata ini ke arah rak berisikan majalah-majalah edisi terbaru. Dari setiap sampul tertuang berjuta keindahan, aku seperti menemukan kesegaran perawajahan media di tahun ini. Wajah-wajah cantik dan populer tercetak sempurna, bagi lelaki yang ingin lebih memahami wanita seharusnya membeli majalah untuk wanita. Alasannya karena apa yang wanita inginkan semua ada disana.

Aku dan Salman menyukai desain apalagi Bayu, kita bertiga sekarang berdiri di depan rak buku-buku impor tentang arsitektur rumah dan desain. Semua buku tertutup rapat oleh plastik tipis, aku menyentuhnya pelan-pelan, sayangnya buku semahal ini tidak bisa aku miliki. Malam datang menandai berakhirnya kunjungan kita bertiga di toko buku Gramedia.

Malam ini perutku belum terisi makanan, bunyinya berkoar-koar seperti aksi demontrasi mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah. Aku melangkah masuk ke Angkringan di jalan Ganesa berdekatan dengan kampus ITB. Sambil menikmati makanan yang sudah dipesan, kita bertiga mulai mengobrol. Awal tahun ini AddictedArea akan hadir dengan tampilan baru dan Bayu resmi bergabung sebagai bagian creative marketing. Setelah perut terisi dan ide-ide terlontarkan, aku kembali pulang ke tempat peristirahatan. Bintang perlu gelap untuk bisa bersinar dan manusia perlu waktu untuk berisrirahat.

Keesokan harinya, aku pergi ke toko buku Gunung Agung untuk membeli majalah Go Girl! edisi Januari 2013 secara diam-diam tanpa Salman dan Bayu. Ketertarikanku tertuju pada ulasan bulan ini tentang pop writing. Diam-diam lelaki juga suka membaca majalah wanita.

Jumat, 04 Januari 2013

Perayaan Tahun Baru Mereka

Selamat tahun baru 2013

Aku harus membuka kembali ingatan tahun lalu, diceritakan ada dua anak magang SUAKA punya kedekatan lain dari biasanya. Hubungan keduanya masih sebatas teman waktu itu, tapi tidak tahun ini. Ada cerita cinta baru lahir dari SUAKA. Apa yang menonjol dari keduanya adalah sama-sama memakai kacamata tapi berlainan jenis kelamin. Setahuku tidak pernah ada panggilan sayang, keromantisan mereka berdua tidak pernah ditunjukan kepada publik. Pada malam perayaan tahun baru keduanya saling berjauhan, aku mengetahuinya dari tulisan di blog recycle bin no right click. no empty recycle bin would be.

Alin dialah wanita yang dimaksud menulis di blognya dengan judul “New Years Eve. So What?” isi tulisannya menceritakan tentang perayaan tahun baru bersama keluarga. Ia tidak suka mengikuti kebiasaan orang lain merayakan tahun baru dengan pergi ke sebuah tempat dan ia tidak ingin membiasakannya. Apa yang menarik dari tulisan Alin adalah seseorang bernama Kryptonite, Tuhan mempertemukan mereka berdua tahun ini. Kryptonite yang dimaksud adalah Iqbal dia mahasiswa jurusan jurnalistik aktif di sebuah lembaga pers mahasiswa. Ia rela memotong rambutnya yang panjang untuk berkunjung ke rumah Alin mungkin yang terbesit di otaknya waktu itu tipe menantu idaman mertua adalah lelaki berambut pendek dan rapih.

Setiap orang punya harapan masing-masing di tahun baru ini contohnya Alin yang berharap bisa fokus KKN, proposal, skripsi dan lulus tahun ini benar-benar gambaran tepat mahasiswi tingkat akhir. Harapan lainnya adalah setelah lulus nanti bisa bekerja dan menikah tanpa harus menunggu berlama-lama. Alin ingin berat badannya kembali ke semula di angka 40 sedangkan Iqbal akan kembali berkunjung ke rumahnya sesuai dengan waktu yang telah direncanakan olehnya.

Cerita lain tentang tahun baru aku dapatkan dari seorang wanita yang usianya genap 20 tahun, aku bisa merasakan masih ada sisa kenangan lama pada dirinya. Hatinya belum terobati sepenuhnya, sisa jahitan luka tidak tampak tapi kepedihannya bisa dirasakan. Wanita itu merayakan tahun baru di tengah-tengah hangatnya sebuah keluarga, berkumpul dan menonton TV. Ia tidak pernah merasakan malam tahun baru bersama seseorang yang spesial.

Sentuhan lembutnya di malam tahun baru, ia berikan pada blog miliknya dengan nama Bukan Tulisan Luar Biasa tercatat tulisan terakhirnya di blog pada bulan September tahun 2012. Rasa sesal menghinggapi dirinya karena dalam satu tahun tidak mencapai 20 tulisan sama sekali. Waktunya terbuang dengan mengenaskan. Kemalasan mengalahkan segalanya. Ia menulis sebuah harapan yaitu “aku harus mampu menulis dan mengisi blog ini lebih banyak dan berbobot dibandingkan tahun 2012,” seperti itulah harapannya yang di tulis di blog. 

Cerita ketiga masih berlanjut, Desti pertama kalinya merayakan tahun baru bersama teman sekelasnya. Bagi wanita manis ini tahun 2012 dilalui dengan banyak kenangan indah, ia mengikuti ajang putri jurnal dan selain itu RINTIS mulai terbentuk. Awal terbentuknya sendiri berawal dari obrolan-obrolan ringan penuh impian dan harapan. RINTIS beranggotakan dua orang mahasiswa yaitu Saepul Hamdi, Fahmi Islami dan satu orang mahasiswi yaitu Desti Puspaningrum.

Kosan Opa menjadi tempat berkumpulnya Desti dan teman-temannya, ia datang bersama Lele pukul 13.00 Faqir, Oma dan Omet sudah ada di kosan lebih dulu. Menjelang sore Desti dan Oma mulai memperiapkan ayam untuk dimasak, satu persatu teman yang lain mulai berdatangan menambah semarak perayaan seperti Ojak dan Mamang. Langsung menuju kesimpulan, acara makan, melihat pesta kembang api dari luar pagar, bermain Uno sampai subuh itu semua terjadi pada Desti dan teman-temannya. Mungkin itulah manisnya pertemanan di semester-semester awal.

Untuk cerita keempat ini, aku seharusnya masuk ke dalam cerita dari empat orang pria yang merayakan tahun baru di Asrama Dua Saudara. Sejak hujan menahanku di rumah, aku memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana. Salman memberitahuku kalau di SUAKA tidak ada acara sama sekali baik dari pengurus atau pun anggota magang. Ia bercerita di malam tahun baru melihat pesta kembang api gratis di gunung Manglayang. Momen ini bisa dibilang spesial karena kehadiran Efrin, Andika dan Dodi di malam tahun baru untuk saling menukar cerita cinta bersama wanita pujaan mereka. Salman beruntung bisa mendengar kisah cinta Efrin dan Dodi. 

Postingan pertamanya di tahun ini membuat Salman kalut, dia dipaksa menjalani hari-hari yang berantakan. Semoga kalut tidak berubah menjadi kemelut. Dosen dan mata kuliah adalah dua hal yang membosankan, kini yang tertanam di kepalanya hanyalah mengejar karir. Mungkinkah dia akan meninggalkan aktivitas seperti mengobrol, nongkrong dan percintaan. Aku tidak bisa menjawab, silahkan tanyakan langsung pada dia. Salman tidak mungkin menolak ajakan wanita apalagi wanita itu punya nilai spesial di hatinya. 

Itulah empat cerita berbeda tapi ada sedikit kesamaan tentang perayaan tahun baru. Semua cerita ini aku ambil dari blog temanku. Sekali lagi aku mengucapkan selamat tahun baru 2013.

PS: Mulailah menulis dari hal yang kamu ketahui