Banyak hal menarik yang bisa ditemukan dalam OPAK tahun ini. Salah satunya serangan tiba-tiba dari sejumlah orang ke kantor panitia OPAK. Malam itu sejumlah orang datang ke kantor panitia OPAK, seorang dari mereka memukul panitia sambil berteriak “mana panitia OPAK teh?” tidak ada dari panitia lain yang berani untuk melawannya. Semua hanya bisa melihat apa yang terjadi. Setelah puas memukul, lelaki itu pergi ke luar bersama temannya yang lain. Ada apa sebenarnya dibalik aksi pemukulan itu?
Ini semua pasti erat kaitannya dengan proyek OPAK. Proyek untuk meraih keuntungan dari setiap kegiatan yang dijalani mahasiswa baru. Seorang mahasiswa baru mulai bercerita, ia kesal ketika panitia menolak perlengkapan baksos yang dibawanya dari rumah. Menurut panitia perlengkapan baksos harus dibeli ditempat yang sudah ditentukan. Sungguh tragis, dimana hati nurani mereka? Sampai-sampai baksos harus dibuat sebagai alat untuk meraih keuntungan.
Sehabis serangan itu tidak ada seorangpun panitia yang berani untuk diam di kantor. Semua pergi menghilang entah kemana, padahal malam itu harus ada acara penutupan OPAK. Di lapangan hanya nampak beberapa panitia dan dua orang pembawa acara yang gagah berani. Bayangkan siapa yang mengatur ribuan mahasiswa baru. Acara malam itu berantakan mahasiswa baru bebas berkeliaran dan acara penutupan OPAK terkesan terpaksa.
Panas dan debu itulah dua hal yang akan menjadi ingatan untuk mahasiswa baru. Acara yang telah dijadwalkan tidak pernah berjalan tepat waktu. Mahasiswa baru banyak kecewa dari segi pelayanan yang kurang memuaskan. Harusnya kehadiran mereka ke kampus ini disambut dengan sebaik-baiknya. Itulah tugas dari panitia OPAK jangan hanya mengejar materi semata. Ingat kinerja panitia lain yang telah berusaha semaksimal mungkin. Jangan buat mereka kecewa dan putus asa.
Tanpa mengurangi rasa hormat harusnya fasilitas OPAK dipersiapkan jauh-jauh hari. Berikan tender kepada orang yang tepat. Dengan itu tidak akan ada lagi mahasiswa baru yang mengeluh dan menagih fasilitas OPAK. Hal ini masih terbukti sampai sekarang banyak dari mereka yang belum mendapat fasilitas itu.
Kalian boleh tersenyum bahagia atas materi yang telah didapat dari OPAK. Ingatlah masih ada orang-orang yang akan mengawasi apa yang kalian perbuat selanjutnya, termasuk kami. Jadilah panitia yang bertanggung jawab jangan lari dari masalah yang ada di depan mata. Beginilah nasib kampus yang penguasanya tidak bisa apa-apa. Lebih baik jadi mahasiswa apatis yang bisa bersenang-senang dengan uang dari orang tua bukan uang dari uang mahasiswa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siipplah tulisanx....haha
BalasHapus