Hujan datang dan pergi dengan bebas. Tidak ada satupun manusia yang bisa membaca datangnya hujan termasuk aku. Aku percaya hujan berteman baik dengan awan kelabu dan suara petir bernada tinggi. Desember bukan bulan yang ditunggu tapi bulan penutup dimana akan tergadinya pergantian tahun.
Dalam suasana pagi yang cerah, aku masih setia menatap awan sesekali aku mencoba untuk mencengkram mentari. Itulah kegiatanku selama di Asrama 2 Saudara, sebuah tempat yang kini menjadi sarang berkumpulnya para aktivis kampus. SUAKA sendiri menguasai dua ruangan bernomor 11 dan 12
Tulisan ini belum selesai dan akan disambung di edisi selanjutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar