Senin, 25 Mei 2009

Pembantaian di Sore Itu

Apa yang tengah dipikirkan oleh mantan presiden Korea Selatan, yang menggakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Bisa diperkirakan arwahnya akan bergentayangan di KorSel sana. Anyway, satu alasan MP ( mantan presiden ) bunuh diri, dikarenakan ia terjerat kasus korupsi. Andai hal itu dilapukan pejabat pemerintah di Indonesia. Setidaknya akan mengalahkan rekor bunuh diri negeri sakura Jepang. Gue cuma pesen, jangan buang nyawa loe yang cuma satu dengan bunuh diri.

Postingan gue kali ini berkaitan dengan pembantaian yang berakibat pembunuhan. Tentunya gak sekejam dengan apa yang diperbuat si kumis baplang Adolf Hitler. Kali ini, seekor kecoa tanpa dosa harus jadi korban gue yang ke sekian kali. Gue slalu mencoba gembira dalam menjalani hidup ini, biarpun gak bisa ngutang lagi ke bibi kantin. Gue coba untuk tegar, sore itu gue balik ke asrama dan langsung menuju tempat kejadian. Rencananya mau beresin kamar, maklum kamar gue super amburadul. Kalau loe liat gak ada sisi indahnya sama sekali, pantes aja gue suka garuk-garuk dengan gilanya. Padahal, gue salah satu cowok yang rajin mandi. Gue suka mandi 1 Minggu 1 kali, kambing yang jarang mandi aja mahal harganya. Apalagi cowok ganteng, penuh pesona, tiada tara, kayak Brad Pitt ini.

Kamar yang super amburadul, sedikit berubah indah. Semua barang mulai tertata rapih, gue beres-beres ditemenin sama iduy dia cuma bantuin ngeliatin doang. Sambil jari-jarinya maenin hape. Ketika itu, mahluk bersayap muncul dari balik lemari. Tubuhnya kecil dan berwarna coklat, terbang mendekat kearah gue. Semakin mendekat, dan mendekat ternyata seekor kecoa. Tidakkkk.............gue dikejar kecoa. Untungnya bukan kecoa raksasa or jelmaan siluman kecoa. Sapu langsung gue arahkan ke mahluk kecil ini. Satu pukulan tidak membuatnya gerah, gue lanjutin dengan pukulan selanjutnya. Gila, ni kecoa kuat banget, gue pukul dua kali masih bisa terbang. Kembali serangan digencarkan, kini si kecoa menyerang si iduy. Dia sempet teriak sambil ketakutan, gue kembali mengeluarkan semua tenaga untuk membantai kecoa sialan. HABUK.....pukulan ketiga mengenainya. Kecoa sialan mulai lemah, tapi ia belum nyerah begitu saja. Kembali kecoa terbang nyerang gue. Tanpa pikir panjang, sepatu putih gue ambil.
Dengan mengeluarkan semua kekuatan, gue bersiap untuk membatainya lagi. Saat kecoa mendekat, satu pukulan sepatu pas terarahkan di depanya. HABUK...........kecoa kecil langsung tak berkutik lagi dan nyawanya menghilang. Kini kecoa itu hanya meninggalkan namanya.
Selamat tinggal kecoa sialan, semoga arwahmu di terima di sisiNya. Bukan maksud gue membatai loe. Apa daya lagi, kecoa kecil sialan telah tiada. Siapa lagi mahluk yang akan gue bantai? Pembantain di Sore itu,menewaskan seekor kecoa

Selasa, 12 Mei 2009

Janji Dech Bakal Rajin posting

Blogku tersayang sorry aku campakanmu. Beberapa hari kamu sering gak dikasih makan sama tulisan gak jelas, super gila, up normal dariku. Maafkanlah diriku, jangan kau jewer okay apalagi berdiri sambil angkat kaki. Chaki janji dech bakal up date trus blog ini.

Banyak hal yang ingin gue ceritain, mulai dari hal sedih, lucu, romantis, bahkan tidak masuk akal
sekalipun. Ketemuan lagi nanti sob

See You