Senin, 31 Maret 2014

Untuk Apa Belajar Branding?

Saya bisa dibilang mendadak tau informasi kalau ada pelatihan Brandung UKM karena melihat dari timeline milik @yuswohady seorang marketer yang tulisan tulisannya suka saya bacca. Brandiung untuk UKM diadakan oleh komunitas Memberi yaitu sebuah komunitas yang berdiri belum lama dengan maksud dan tujuan untuk membuat UKM merdeka dan bebas dari serangan produk produk asing.

Acara kelas Pengetahuan ini sedniri diadakan di gedung Infomedia yang letaknya ada di jalan Malabar No. 37 saya sempat berkeliling keliling dulu untuk bisa sampai ke tempat ini. Dari depan memang lebih tampak seperti pabrik karena menutur teman saya dulunya memang pabrik kemudian digunakan untuk kantor Tribun Jabar dan terakhir digunakan untuk kantor infomedia yaitu sebuah perusahaan turunan milik TELKOM Indonesia. Saya yakin banyak pembacca juga yang belum tau tentang infomedia ini.

Sebelum ke dalam saya sempat di tanya dulu oleh Satpam atau security dalam bahasa kerennya mamaksud kedatangannya ke kantor infomedia kemudian saya menjawab untuk ikut pelatihan atau seminar. Kemudian salah seorang security menunjukan jalan untuk masuk ke dalam. Saya masuk dan melihat halaman di kantor cukup luar juga apalagi area parkirnya. Saat sampai rasanya belum banyak peserta yang datang lalu saya mengambil kesimpulan sendiri kalau saya ada 10 orang peserta yang datang tepat waktu.

Salah satu keuntungan datang ke seminar yang didanai oleh p[erusahaan besar seperti TELKOM adalah bisa dapat makan gratis. Hal ini terbukti sebelum dimulai semua peserta mendapat jamuan coffee break dan snack dari tuan rumah. Saya langsung senang ketika itu karena bisa menikmati kopi juga creamer di waktu pagi.

Pemateri yang di undang untuk memberi ilumunya adalah Subiakto dia seorang legenda branding Indonesia. Beberapa brand terkenal di Indonesia sudah dia tangani dan terbukti berhasil oleh karena itu dia menjabat julukan maestro branding Indonesia. Sebagai seorang pelaku industry kreatif tampilannya kala itu santai berkemeja jeans dilapisi kaos juga ramput panjang yang diikat sanggung kebelakang. Pak bi berkacamata kala itu.

Sabtu, 08 Maret 2014

Good Profit is Comes From a Good Service

Saya termasuk orang yang sangat memperhatikan pelayanan dari para pedagang baik itu saat belanja ke pasar, warung dan juga tempat makan. Karena bagi saya pelayanan itu bisa jadi daya tarik tersendiri terutama bagi konsumen yang ingin dimanjakan. Sebuah ungkapan pernah bilang “Pembeli Adalah Raja” seorang raja itu sudah selayaknya diberi pelayanan terbaik demi tercapainya tingkat kepuasan.

Pada tulisan kali ini, saya akan bicara sedikit tentang Koperasi Mahasiswa disingkat KOPMA di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sejak semua UKM, UKK, HMJ dan Senat menempati Gedung Student Centre yang baru letaknya ada di ujung paling atas kampus, KOPMA sudah mulai berjualan kembali dengan membuka kedainya. Saya melihat banyak sekali yang dijual di sini mulai dari makanan ringan, minuman, juga Koran ikut juga dijual ditambah lagi ada merchandise kampus berlabel AMUBA (Anggoan Mahasiswa UIN Bandung) yang menawarkan kaos, pin, stiker dengan kualitas terbaik.

Bicara tentang pembeli, sederhananya yang akan datang ke kedai KOPMA adalah mahasiswa yang secara sengaja atau tidak berkunjung ke Student Centre. Dari sinilah muncul berbagai jenis karakter pembeli. Ada pembeli yang sekedar membeli makanan atau minuman sehabis itu pergi lagi. Ada yang membeli sambil menunggu waktu kuliah dan ada yang menjadikan kedai KOPMA sebagai tempat untuk berkumpul bersama dengan teman-teman. Dengan banyaknya pembeli yang datang tentu akan membawa pengaruh pada naiknya omset.

Lantas yang jadi pertanyaan, adakah cara lain yang bisa mendatangkan pembeli baru untuk datang ke kedai? Disinilah seorang pengusaha harus kreatif dalam menjawab tantangan ini. Saya melihat kedai KOPMA menempati ruangan yang baru tapi kalau ditelisik lebih jeli suasananya belum memberi kenyamanan bagi pembeli. Lantai masih kotor, meja dipenuhi oleh sisa makanan, bekas kopi dan dibalik kaca jendela terlihat debu jelas menempel. Saya harus berkata jujur, kalau kebersihan kedai masih kurang dan mengecewakan.

Saya selaku konsumen yang teramat perhatian ingin menekankan soal kebersihan sebagai modal utama. Kedai KOPMA yang bersih itu bisa memberi kenyamanan tersendiri bagi para pembeli. Tidak menutup kemungkinan mereka akan betah berlama-lama di kedai dan membeli banyak makanan atau minuman di sini. Sebagai solusinya lantai harus dipel setiap hari anggap saja lantai KOPMA itu seperti lantai di rumah sendiri. Gunakan pembersih lantai secukupnya agar lantai bersih dan juga harum aroma bunga atau buah-buahan.

Setelah lantai bersih, langkah selanjutna adalah membersihkan meja yang kotor karena biasanya noda amis juga minyak menempel disana. Biasakan kepada petugas yang menjaga kedai untuk sigap membersihkan meja setelah pembeli meninggalkan kedai. Jangan sampai memberi kesan yang tidak nyaman saat pembeli baru ingin duduk di meja itu. Kalau melihat kaca sudah tidak berkilau lagi maka harus cepat-cepat membersihkannya cukup seminggu sekali dengan menggunakan pembersih kaca Cling.

Sekarang saya sudah senang, kalau melihat kedai KOPMA itu bersih. Selanjutnya mari kita bicara tentang pelayanan (service). Saya menilai selama menjadi pembeli di sini pelayanannya sudah cukup baik. Tapi, apakah itu sudah cukup? Jawaban dari saya tentu saja belum karena pelayanan yang baik itu harus mampu meninggalkan kesan bagi para pembeli. Buatlah diri kita seakan-akan dekat dan benar-benar melayani mereka dengan hati. Perbaikilah cara menyapa, tersenyum, berinteraksi dan memberikan pujian yang baik untuk mereka. Pelayanan yang menyentuh hati mampu meninggalkan kesan bagi para pembeli.

Terakhir, saya akan bahas tentang variasi menu dan juga display makanan dan minuman di kedai KOPMA. Kalau bicara tentang makanan dan minuman rasa juga ikut bicara. Maka dari itu memberikan menu yang baru adalah cara untuk menawarkan pengalaman dan juga rasa. Contohnya dari minuman, saya ingin di kedai KOPMA itu menyajikan minuman cokelat hangat dengan tampilan yang apik. Minum cokelat hangat itu dipercaya bisa memperbaiki mood seseorang. Lewat menu-menu baru kelak akan muncul rasa penasaran yang akhirnya membawa pada pemasaran. Untuk display makanan dan minuman baiknya tidak melulu ditempatkan di tempat yang sama cobalah untuk merubahnnya sesekali karena itu perlu.

Tugas saya sekarang sudah selesai. Rasanya menyenangkan kalau KOPMA sudah melaksanakan apa yang saya tulis ini dengan sepenuh hati. Setelah ini, saya yakin pengurus, pengawas dan anggota KOPMA akan tersenyum lebar karena puas dengan naiknya omset menjadi lebih besar dari biasanya. Always remember in your mind that good profit is comes from a good service.

(Hamdan Yuapi, mahasiswa bahasa Inggris yang senang menulis bahasa Indonesia)