Selasa, 27 Desember 2011

Konsep Baru Tabloid SUAKA

Hujan datang dan pergi dengan bebas. Tidak ada satupun manusia yang bisa membaca datangnya hujan termasuk aku. Aku percaya hujan berteman baik dengan awan kelabu dan suara petir bernada tinggi. Desember bukan bulan yang ditunggu tapi bulan penutup dimana akan tergadinya pergantian tahun.

Dalam suasana pagi yang cerah, aku masih setia menatap awan sesekali aku mencoba untuk mencengkram mentari. Itulah kegiatanku selama di Asrama 2 Saudara, sebuah tempat yang kini menjadi sarang berkumpulnya para aktivis kampus. SUAKA sendiri menguasai dua ruangan bernomor 11 dan 12

Tulisan ini belum selesai dan akan disambung di edisi selanjutnya.

Senin, 17 Oktober 2011

Pengenalan SUAKA Lewat Video

Pers Mahasiswa adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang penerbitan media yang ada di kampus. Media itu bisa berbentuk majalah, tabloid, buletin, selembaran, dll

Video ini mencoba menggambarkan pristiwa yang terjadi selama ini di kampus dalam bentuk visualisasi.

Sabtu, 17 September 2011

Panitia OPAK Yang Kurang Bertanggung Jawab

Banyak hal menarik yang bisa ditemukan dalam OPAK tahun ini. Salah satunya serangan tiba-tiba dari sejumlah orang ke kantor panitia OPAK. Malam itu sejumlah orang datang ke kantor panitia OPAK, seorang dari mereka memukul panitia sambil berteriak “mana panitia OPAK teh?” tidak ada dari panitia lain yang berani untuk melawannya. Semua hanya bisa melihat apa yang terjadi. Setelah puas memukul, lelaki itu pergi ke luar bersama temannya yang lain. Ada apa sebenarnya dibalik aksi pemukulan itu?

Ini semua pasti erat kaitannya dengan proyek OPAK. Proyek untuk meraih keuntungan dari setiap kegiatan yang dijalani mahasiswa baru. Seorang mahasiswa baru mulai bercerita, ia kesal ketika panitia menolak perlengkapan baksos yang dibawanya dari rumah. Menurut panitia perlengkapan baksos harus dibeli ditempat yang sudah ditentukan. Sungguh tragis, dimana hati nurani mereka? Sampai-sampai baksos harus dibuat sebagai alat untuk meraih keuntungan.

Sehabis serangan itu tidak ada seorangpun panitia yang berani untuk diam di kantor. Semua pergi menghilang entah kemana, padahal malam itu harus ada acara penutupan OPAK. Di lapangan hanya nampak beberapa panitia dan dua orang pembawa acara yang gagah berani. Bayangkan siapa yang mengatur ribuan mahasiswa baru. Acara malam itu berantakan mahasiswa baru bebas berkeliaran dan acara penutupan OPAK terkesan terpaksa.

Panas dan debu itulah dua hal yang akan menjadi ingatan untuk mahasiswa baru. Acara yang telah dijadwalkan tidak pernah berjalan tepat waktu. Mahasiswa baru banyak kecewa dari segi pelayanan yang kurang memuaskan. Harusnya kehadiran mereka ke kampus ini disambut dengan sebaik-baiknya. Itulah tugas dari panitia OPAK jangan hanya mengejar materi semata. Ingat kinerja panitia lain yang telah berusaha semaksimal mungkin. Jangan buat mereka kecewa dan putus asa.

Tanpa mengurangi rasa hormat harusnya fasilitas OPAK dipersiapkan jauh-jauh hari. Berikan tender kepada orang yang tepat. Dengan itu tidak akan ada lagi mahasiswa baru yang mengeluh dan menagih fasilitas OPAK. Hal ini masih terbukti sampai sekarang banyak dari mereka yang belum mendapat fasilitas itu.
Kalian boleh tersenyum bahagia atas materi yang telah didapat dari OPAK. Ingatlah masih ada orang-orang yang akan mengawasi apa yang kalian perbuat selanjutnya, termasuk kami. Jadilah panitia yang bertanggung jawab jangan lari dari masalah yang ada di depan mata. Beginilah nasib kampus yang penguasanya tidak bisa apa-apa. Lebih baik jadi mahasiswa apatis yang bisa bersenang-senang dengan uang dari orang tua bukan uang dari uang mahasiswa.

Sabtu, 20 Agustus 2011

FKPMB Bicara Tentang Pluralisme Agama

Sambil menunggu datangnya adzan maghrib, FKPMB (Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Bandung) kembali menggelar diskusi bulanan bertempat di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Selasa (16/08). Diskusi ini mengangkat tema tentang prularisme agama.

“Isu seputar agama masih jadi hal yang seksi untuk dibicarakan” ungkap Fajar Fauzan selaku moderator.

Diskusi dimulai sekitar pukul 16.30 dengan pembicara Iki, mahasiswa dari jurusan Aqidah Filsafat yang aktif di LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman). Dia memaparkan awal terjadinya pluralisme dari dulu sampai sekarang.

Setelah pemaparan dari pembicara, acara dilanjutkan dengan diskusi publik. Setiap persma yang datang diberi kesempatan untuk mengemukakan gagasan mereka tentang pluralisme yang terjadi. Diskusi terus berlanjut, namun tidak terasa adzan maghrib telah berkumandang sebagai tanda waktu berbuka puasa.

Diskusi bulanan FKPMB diakhiri dengan acara berbuka puasa bersama dengan minuman es buah yang segar ditambah dengan gorengan ala kadarnya.

Tulisan ini dimuat di SUAKA Online:
http://www.suakaonline.com/2011/08/17/fkpmb-bicara-tentang-pluralisme-agama/

Sabtu, 06 Agustus 2011

Telah datang bulan yg penuh rahmat, berkah dan pahala yaitu bulan Ramadhan.

Sabtu, 02 Juli 2011

Menulis Kembali Selepas Gagal Beredar di Malam Minggu

Tepat tiga hari sudah aku tidak mandi. Bukan karena alasan tidak ada air tapi ini jadi awal langkah untuk menghemat air. Kuliah sekarang sedang libur dan suasana kampus sepi, tapi kegiatan terus berjalan karena selama bulan Juni kemarin dibuka pendaftaran mahasiswa baru.

Kegiatan sehari-hariku banyak dihabiskan di kampus, aku jadi kuncen (sebutan penunggu kuburan) di subuah ruangan yang memang besar untuk sebuah organisasi mahasiswa. Ukurannya entah berapa, karena aku sendiri belum mengukurnya. Ada banyak cerita seru disana. Mulai dari hal terseram sampai hal yang menyenangkan.

Seharusnya malam minggu ini aku harus pulang ke rumah. Dari tadi pagi handphone sudah berbunyi beberapa kali dengan nada dering lagu terbaru dari Owl City. Aku berangkat dari kampus sekitar jam 7 malam ketika itu suasana taman yang biasa jadi tempat nongkrong begitu sepi. Aku tidak menemukan abah tukang bajigur yang biasa jualan disana.

Belum sampai Cicaheum perjalanan menggunakan honda jazz hijau (mobil angkot) terbilang begitu lama. Malam minggu yang juga tanggal muda membuat jalanan macet. orang-orang memilih keluar untuk menghirup udara malam dan berkunjung ke beberapa tempat di Bandung.
Sambil melihat ke apa yang terjadi di luar, tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sebuah nama yang memanggil dan itu adik perempuanku.

"Aa sekarang lagi dimana? ia bertanya padaku

"Sekarang masih ada di jalan belum nyampai Cicaheum karena macet" jawabku

Kemudian adikku bilang bahwa aku tidak usah pulangh saja karena kunci dibawa. Aku sendiri memang setuju dengan usulan dari adikku. Sehabis telepon ditutup aku berhenti dari angkot dan membayar uang ongkos Rp2.000,-

Tidak jauh beda perjalanan pulang ke kampus juga macet. Beruntungnya lokasi masih belum terlalu jauh sehingga tidak perlu waktu cukup lama. Aku telah sampai di daerah dekat kampus, berhubung aku belum makan malam. Jadi sebelum menulis jurnal harian aku makan pecel lele kesukaanku.

Untuk yang punya twitter boleh ikuti aku di @hamdihere
Selamat menikmati malam minggu bersama orang-orang yang ada disekitar

Selasa, 31 Mei 2011

Kemeriahan di Acara Nonton Bareng Final Liga Champions

Sejak sore hari taman kampus UIN yang ada di depan gedung rektorat telah dipenuhi oleh sejumlah mahasiswa. Kehadiran mereka disana tak lain hanya ingin menonton Final Piala Champions yang akan berlangsung nanti malam antara Manchester United melawan Barcelona. Sambil menunggu datangnya malam, ada penampilan dari beberapa band terlebih dahulu seperti The One, Again of Revenge, Lethal Kid, dan Cipta Karya Kusuma Bangsa. Sabtu (28/05)

Acara nonton bareng final champions ini digelar oleh Senat Dakwah dan Komunikasi, Senat Syari’ah dan Hukum, Senat Ushuluddin, HMJ Bahasa dan Sastra Inggris, Dewan Mahasiswa, Viking UIN dan LPM SUAKA. Acara selanjutnya adalah nonton bareng Persib VS Persiba di layar besar yang telah di sediakan. Hasil pertandingan akhir Persib harus kalah di tangan tuan rumah Persiba Balikpapan dengan skor 2-0.

Ada sedikit kekecewaan ketika Persib kalah terutamanya bagi para anggota Viking UIN. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada acara kreasi seni dari Sada Rampak, Barbara, El-Tinta, Cellena, Paddle Pop, My Lady Jane, dan Under The Big Bright Yellow Sun. Penampilan pertama dibuka oleh Sada Rampak yang bermain alat music jimbe sebanyak dua album. Mereka menyebutnya satu aransemen sebagai satu album.

Selanjutnya penampilan dari Barbara (Barudak Baraya Teater Awal) mereka membuat komposisi musik yang menarik dengan explorasi dari alat-alat musik tradisional seperti kendang, saron, jimbe, dll. Penampilan Barbara cukup menghibur penonton terbukti dari lagu pertama sampai terakhir semua bernyanyi dan begoyang bersama.

Saatnya untuk Cellena untuk gigi. Band ini perwakilan dari Senat Dakwah dan Komunikasi. Malam itu mereka membawakan lagu “American Idiot” Greenday dan “Just The Way You Are” dari Bruno Mars. Dilanjutkan oleh band perwakilan dari Senat Mahasiswa Syari’ah dan Hukum dengan nama El-Tinta. Malam semakin larut dan My Lady Jane membuat malam menjadi sedikit mencekam dengan lagu-lagu rock gothic khas mereka.

Masih ada satu band perwakilan dari Senat Mahasiswa Ushuluddin yaitu Paddle Pop. Penampilan selanjutnya dari band post rock kenamaan Under The Big Bright Yellow Sun (UTBBYS). Sebelum permainan mereka dimulai ada sedikit gangguan dari seorang wanita berperawakan gempal naik ke atas panggung. Tapi itu semua masih bisa diatasi dan semua kembali berjalan lancar. Malam itu UTBBYS berhasil membuat suasana menjadi tenang kemudian garang dengan raungan-ranguan dari efek gitar mereka. Tidak ada vokal dalam band ini, keindahan komposisi musik UTBBYS sudah mewakili apa yang dirasakan. For The Weekend menjadi band penutup di malam kreasi seni.

Tidak perlu menunggu lama, semua yang hadir malam itu langsung pindah menuju layar besar yang ada di depan gedung perwakiIan IDB (Islamic Development Bank). Semua telah siap untuk mendukung klub favoritnya di Final Liga Champions. Dinginnya malam tidak terasa ketika acara nonton bareng dimulai. Kemeriahan terasa lewat teriakan-teriakan dukungan yang terdengar. Pertandingan terus berlanjut sampai akhirnya para pendukung MU malam itu harus menerima kenyataan pahit. Klub favorite mereka berhasil ditaklukan oleh Barcelona dengan skor akhir pentandingan 3-1.

Jumat, 29 April 2011

Nonton Film Dokumenter Bareng "Inside Indonesia"

Malam Jumat biasanya dijadikan waktu yang tepat untuk pengajian. Tapi aku bareng temen-temen yang lain kayak Ozan, Miko dan Pungkit selalu menggunakan malam Jumat untuk mengadakan pengajian sastra. Malam Jumat kemarin pengajian sastra berubah jadi nonton film bareng sebuah film dokumenter dengan judul “Inside Indonesia” tempatnya di aula Student Center.

Nonton film bareng ini dihadiri oleh temen-temen dari berbagai jurusan. Kayak jurusan Aqidah Filsafat, Sosiologi, Tafsir Hadist dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kayak Women Studies Center (WSC), Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) dan Lembaga Pers Mahasiswa Suaka Aku datang kesana sekitar jam 7.15 dan sudah terlihat banyak sekali yang datang dan siapa sangka aku yang ganteng ini langsung disuruh buat jadi MC malam itu.

“Inside Indonesia” adalah sebuah film dokumenter yang berkisah tentang perkembangan teroris yang ada di Indonesia. Teroris adalah masalah yang saat ini kembali muncul dan tengah hangat dibicarakan ditambah dengan hadirnya Negara Islam Indonesia (NII). Film dokumenter ini menayangkan tentang berbagai macam teror bom yang terjadi di Indonesia dan siapa yang ada dibalik itu semua. Jadi “Inside Indonesia” dibagi kedalam beberapa bagian tentang sepak terjang terorist di Indonesia. Yang aku tahu film “Inside Indonesia” dibuat oleh Australia dengan bahasa inggris sebagai pengantar.

Setelah menonton film dilanjut dengan diskusi bersama Bambang Q-Anees dan Julian Ashari. Pada awalnya Julian ditunjuk sebagai pembicara pertama, tapi kemudian ia melempar kesempatan itu kepada Beqi sapaan akrab dari Bambang Q-Aness. Aku melihat keduanya seperti mempunyai kedekatan. Itu terlihat dari beberapa sindiran yang selalu lahir dengan spontan. Beqi mengungkapkan apa yang terjadi di Indonesia ini adalah hal yang tolol. Bagaimana bisa sebuah negara dibuat negara Islam. Zaman nabi Muhammad saja sulit untuk mengusir umat yahudi dan nasrani. Nabi saja tidak sanggup apalagi kita. Semuanya tertawa lepas setelah Beqi mengucapkan itu.

Beda dengan pembicara kedua Julian Ashari yang seorang dosen Sosiologi. Dia mengungkapkan materi dengan presentasi power point. Isinya tentang definisi seorang terorist, tujuan, dan kesimpulan. Tapi aku lebih nyaman untuk mendengarkan materi dari Bambang Q-Aness.

Malam Jumat terasa tidak ada kesenyian di sekitar Aula Student Center semua berdiskusi dan bertanya banyak hal yang belum diketahui. Selalu ada saja yang menarik dari pertanyaan-pertanyaan mereka. Kadang terdengar teriakan yang membanggakan golongan mereka. Seperti yang terjadi pada temanku Ozan “Ah eta mah NU” ungkapnya sambil tertawa.

Minggu, 27 Maret 2011

Mizone Ur Flava Sudden Drop Box



Sebuah produk memang harus berinovasi untuk bisa bertahan dan memberikan kepuasan kedapa konsumennya. Kali ini aku ingin sedikit berbicara tentang Mizone sebuah minuman isotonik bernutrisi dengan berbagai macam rasa.

Dalam rangka mengenalkan rasa baru Ur Flava mizone membuat ide kreatif dengan nama Mizone Ur Flava Sudden Drop Box. Sebuah kotak yang berisi Mizone Ur Flava, kotak ini disimpan di kampus dan kantor yang ada di sekitar. Dalam video ini Jakarta jadi kota pertama yang bisa menikmati Mizone Ur Flava Sudden Drop Box.

Mizone Ur Flava terinspirasi dari kepribadian dan gaya unik kamu. Aku sendiri udah ga sabar buat nunggu Mizone Ur Flava Sudden Drop Box ini hadir di Bandung. Mizone Ur Flava "Ada Kamu Disini"

Sabtu, 12 Februari 2011

Cerita Dari Pers Conference Bottlesmoker Asian Tour 2011

Untuk pertama kalinya aku datang untuk menghadiri Pers Conforence Bottlesmoker bertempat di Common Room. Duo angkut dan Nobie ini akan menggelar tour di 5 negara di Asia. Sedikit informasi Bottlesmoker adalah musisi kamar yang mengusung genre electronik, musik yang mereka hasilkan berasal dari equipment-equipment mainan, sehingga suara yang dihasilkan begitu unik.

Pers Conference dijadwalkan akan dimulai pada pukul 15.00. Aku menyangka orang-orang akan datang sebelum pukul 15.00 ternyata ketika aku mendaftar kesana belum ada seorangpun dari media yang datang. Aku jadi orang pertama yang mengisi absen ketika itu ditemani oleh temanku Godi. Aku sempat berkenalan dengan manajer Bottlesmoker Yulius namanya. Tour Bottlesmoker kali ini di sponsori oleh clothing local Screamous itu terbukti dari poster tour Bottlesmoker yang diberikan padaku.

Berhubung acara belum dimulai aku memutuskan untuk berkeliling-keliling disekitar Common Room. Kebetulan hari itu juga ada pameran komik karya dari Pecandupagi. Common Room jadi tempat yang mencatat banyak sejarah pergerakan kreativitas anak muda di Bandung. Tempat ini juga yang memberi ruang pada Bottlesmoker untuk menyebarluaskan musik mereka.

Suasana Common Room semakin ramai setelah para tamu undangan dan media lainnya berdatangan. Akhirnya acara Pers Conference Bottlesmoker dimulai. Sejak awal-awal kang Gustaff sebagai pembawa acara telah melempar banyak lelucon seperti “Keprok Heula Barudak” jadi acara sore itu tidak begitu kaku. Yulius sebagai manager dari Bottlesmoker mendapat kesempatan pertama untuk menceritakan perjalanan Bottlesmoker dari awal sampai saat ini. Yulius melihat potensi yang ada dalam diri Bottlesmoker oleh karena itu ia mau membantu mereka untuk menyebarkan musik yang dibuatnya. Sejak awal kemunculannya Bottlesmoker menganut faham free musik share jadi setiap musik yang mereka ciptakan dibagikan secara gratis. Bottlesmoker agak kesulitan untuk mengenalkan musik ke electronik di Indonesia justru mereka mendapat apresiasi yang luar biasa di luar sana. Giliran Angkuy yang kini bercerita dia mengungkapkan sebenarnya tawaran untuk manggung di luar negeri sudah ada sejak tahun 2008. Tapi yang menjadi masalahnya selama ini adalah ongkos flightnya kesana. Bottlesmoker mendapat kehormatan untuk mewaliki Indonesia di ajang A*FEST Festival di Filipina tapi gak banyak yang tau tentang itu.

Setelah Bottlesmoker dan managernya Yulius bercerita panjang lebar. Kini giliran temen-teman media dan tamu undangan untuk bertanya. Temanku Godi bertanya kepada Bottlesmoker dengan tiga pertanyaan. Salah satunya, Apa ada rencana untuk nambah personil lagi? kan kalian ini berdua pertanyaan itu yang mengundang tawa semua yang ada di Common Room. Bottlesmoker menjawab engga, dua aja udah kewalahan kita. Aku juga ikut bertanya “Berdasarkan pengalaman dari tour luar negeri sebelumnya, apa yang membuat publik di Asia suka dengan musik dari Bottlesmoker? Nobie menjawab “Karena kita dari timur, orang timur itu dikenal ramah-ramah. Jadi pas sampai kesana ramah aja sama semua orang” Yulius menjawab “kita objektif aja, menurut gue konsep dari Bottlesmoker ini bisa dibilang unik dan belum ada di Indonesia. Musik mereka hasil dari equipment mainan dan benda-benda unik lainnya”. Angkuy bercerita kalau sampai di Brunei nanti kita gak boleh bilang Bottlesmoker jadi kalau ditanya kita mau promo aja dengan nama BS. Karena pemerintah disana melarang menggunakan nama smoke yang artinya morokok. Di Brunei juga kita tidak boleh pake baju warna kuning karena itu warna kesultanan. Kalau kita pake nanti kita ditangkap.

Sebuah pencapaian yang luar biasa dari Bottlesmoker ini patut diberikan apresiasi positif. Pers Conference pun berkahir dan Bottlesmoker siap mengguncang 5 negara di Asia dalam tournya selama 19 hari. Tour dimulai tanggal 26 Febuari dan berakhir tanggal 16 Maret 2011. Dimulai di kota Kuala Lumpur dan berakhir di Medan Indonesia. Sukses untuk tour Asianya Bottlesmoker.

Senin, 31 Januari 2011

Happy New Year 2011

Selamat tahun baru 2011. Sorry banget ngucapinnya agak-agak telat, eh ini bisa dibilang super telat sekarang kan udah akhir bulan Januari. Tahun 2010 kemarin pasti banyak hal berkesan yang kamu rekam dalam ingatan. Tahun baru, udah pasti punya resolusi yang luar biasa. Aku juga sih punya banyak resolusi salah satunya ingin punya pacar. Kenapa? aku juga belum bisa nemuin alasannya yang pasti aku ga mau jomblo lagi.

Bulan Januari ini kuliahku lagi libur. Jadinya aku banyak ngabisin waktu dirumah, kalau ga juga palingan main ke kampus ketemu temen-temen Suaka. Sekarang ini aku dapet kepercayaan untuk jadi redaktur Majalah Fresh. Majalah ini isinya tentang hal yang deket ama anak muda, jadi bisa dibilang konsep baru.

Segitu aja dulu deh postingan kali ini, pokoknya aku pengen rajin posting lagi. Itung-itung latihan nulis ama ngelawak. Barangkali aja bisa diajakin main di OVJ.