Minggu, 14 Juli 2013

Mimpi Kirana

Aku berdiri menahan serangan angin sore yang cukup mengganggu, di depan mataku berdiri sebuah panti asuhan yang kondisinya sudah seperti pemukiman kumuh. Suara keceriaan anak-anak yang seharusnya menggema tidak terdengar sedikit pun. Tempat untuk berlindung dan termenung nasibnya kini bagai daun yang berguguran tidak jelas arahnya kemana.

Menurut cerita dari masyarakat disini panti asuhan ini dulu seperti surga bagi anak-anak. Mulai dari pagi hingga malam tidak pernah sepi. Di waktu pagi sampai siang anak-anak biasa belajar membaca dan menulis. Sore harinya jadi waktu untuk bermain dan bernyanyi dengan riang. Malam harinya mereka semuanya mengaji di saksikan oleh bintang-bintang dan sang rembulan. Namun sejak seseorang pergi, tempat ini berubah menjadi sunyi dan sepi. 

Semua perubahan ini pasti ada penyebabnya kemudian rasa penasaranku mulai hadir pada sosok seseorang.

“Siapakah orang itu?” ucapku dalam hati.

Orang itu pasti punya pengaruh besar untuk panti asuhan ini. Aku memang hanya seorang mahasiswa yang belum menjadi siapa-siapa tapi setidaknya aku pernah beberapa kali singgah disini sampai berkenalan dengan anak-anak panti seperti Eko, Molen dan Rama mereka bertiga itu selalu bersama-sama kemana pun pergi.

Pada sebuah kesempatan Molen pernah mengajakku untuk bertemu dengan seorang wanita, katanya dia itu orangnya cantik, manis, pintar juga hatinya baik. Sempat ada juga niat usilnya untuk menjodohkanku dengan wanita itu. Sampai sekarang keinginan Molen untuk mempertemukanku dengannya belum dikabulkan oleh Tuhan.

Beberapa menit setelah ingatan itu muncul, aku ingin menggali lebih dalam informasi tentang wanita itu. Wanita yang sepertinya punya tempat spesial di hati anak-anak.Wanita yang mampu menerbitkan senyuman mereka. Wanita itu pasti berbeda dan punya pesona.  

Malam datang lebih awal dari biasanya, aku kemudian mengambil langkah perlahan untuk pulang ke rumah. Usahaku untuk mencari identitas wanita itu akan dimulai esok hari.

Sisa-sisa tenagaku hari ini aku gunakan untuk berpikir sejenak dan menangkap apa yang melintas di pikiran ini. Aku terbaring di kasur sambil menatap ke atas langit-langit rumah. Sekilas ada bayangan seorang wanita cantik yang menari-nari dimataku. Wajah cantiknya belum aku kenali sama sekali. Wanita itu mengisyaratkanku untuk segera berlayar menuju pulau mimpi.

Siapakah sebenarnya wanita cantik itu? Apakah benar dia Kirana!
Kelanjutan cerpen ini bisa dibaca di Buku #12 #ProyekMenulis 'Kejutan Sebelum Ramadhan' dari nulisbuku. Untuk pemesanan bukunya bisa lewat link ini

Selain cerpen Mimpi Kirana masih ada 23 cerpen dari penulis lainnya dengan cerita yang tidak kalah menarik. Hasil penjualan dari buku ini nantinya akan digunakan untuk kegiatan amal. Jadi buat kamu yang mau menambah pahala di bulan Ramadhan, ayo segera pesan bukunya di nulisbuku.com.