Kamis, 27 Mei 2010

Semuanya Tidak Berakhir Dengan Tragis

Sungguh tragis, entahlah, mengapa ini terjadi padaku? Aku harus menunggu datangnya angkot di tengah kegelapan malam. Angkot yang kunanti tak kunjung datang. Aku berjalan dan bertemu dengan orang gila. Belum lagi ada tukang sate yang menggodaiku, dia minta foto bareng aku. Aku juga bertemu dengan beberapa orang wanita yang menunggu mobil berhenti di depannya. Transaksi akan terjadi setelah tempat dan harga disepakati oleh kedua belah pihak.

Sabtu pagi yang cerah, aku sibuk merapihkan dan membersihkan ruangan. Karena siang harinya akan digunakan untuk nonton bareng film tentang jurnalistik. Salah seorang anggota masih menutup matanya sambil mengukir mimpi indah. Aku hanya tersenyum melihat dirinya tertidur. Ruangan kini bersih dan wangi karena dibersihkan oleh cowok ganteng yang baik hati dan tidak sombong sepertiku.

Selesai nonton bareng, aku bergegas mempersiapkan camera dan buku catatan. Aku akan pergi kesebuah gelaran musik yang diadakan oleh salah satu label rekaman indie. Acara itu bertajuk
Coup de Neuf edisi kali ini menghadirkan bintang tamu dari luar kota. Mereka semua vokalis dan solois perempuan. Untuk menyaksikan seuguhan musik ini dikenakan tiket Rp.2.5000,- aku datang kesana tanpa perlu membeli tiket. Karena aku mendapatkan invitation yang mewakili Addicted Area Webzine

Cuaca malam ini kurang bersahabat. Sejak sore daerah Ciumbuleit sudah diguyur hujan. Jalanan menuju kesana becek dan aku gak pake ojek. Ini pertama kalinya bagiku datang ke Bumi Sangkuriang yang terletak di daerah kiputih. Beberapa banner dan spanduk sponsor terpampang jelas di luar area pertunjukan. Aku memasuki area pertunjukan, dan duduk dibarisan terdepan, karena aku ingin melihat vokalis wanita menyanyi. Siapa tahu ia terpesona oleh diriku yang gantengnya menyerupai gantengnya Dude Harlino. Penampilan pertama dibuka oleh Funny Little Dream. Disusul dengan penampilan dari Everybody Loves Irene (ELI) mereka memperkenalkan single baru yang fresh. Saatnya vokalis muda unjuk gigi Manday Math Class band asal jakarta menghibu dengan musik mereka yang ringan. Aku langsung jatuh cinta kepada vokalisnya yang cantik ditambah lagi wajahnya yang sedikit indo. Aku tiada henti memotret dirinya ketika bernyanyi. Kesempatan emas ini tidak akan disia siakan. FRAU itu adalah nama solois perempuan yang banyak dibicarakan. Ia bermain dengan keyboard dan bernyanyi dengan karakter suara yang lembut. Album pertamanya dibagikan secara gratis yang dirilis bulan Maret. Penampian terakhir ditutup oleh Tika and the dissident yang banyak ditunggu oleh semua orang. Coup de Neuf telah berakhir dan aku harus segera bergegas pulang.

Jalanan sungguh gelap, aku menggantungkan kamera hasil pinjeman dari Mas Jawa dileherku.
Aku berhenti untuk mencari angkot yang lewat. Malam ini jarang sekali angkot melintas kejalan ini. Aku putuskan untuk berjalan sampai menemukan angkot yang lewat. Pegal sekali rasanya kaki ini. Aku tersadar perjalanan sudah cukup jauh belum ada juga angkot yang lewat. Sampai kapan aku akan menemukan angkot? Hawa yang dingin tidak aku hiraukan, aku melihat rumah megah dengan lampu yang indah. Kuteruskan perjalanan ini dari kejauhan aku melihat sesosok pria dengan rambut panjang berjalan sambil tersenyum sendirian. Aku tahu dia memang gila maka dari itu aku tidak ingin menggodanya. Walaupun malam telah larut beberapa tempat masih terlihat ramai dengan sejumlah anak muda yang menikmati malam. "Fotoin aku dong pake kameranya" aku mendengar suara itu keluar dari mulut tukang sate yang melihatku berjalan. Sudah cukup aku tidak ingin ada orang lain yang menggodaku lain. Mataku langsung tertuju pada beberapa wanita dengan balutan baju yang sexy ditambah ketebalan make up yang mencapai 10cm. Mereka melirik dengan genit sambil melambaikan tangan ketika mobil lewat. Aku tahu mereka sedang menawarkan jasa pada seorang lelaki yang butuh belaian dan kepuasan darinya. Wanita itu tiada henti berusaha mencari orang untuk menggunakan jasa mereka.

Aku terus melangkah menikmati dinginnya malam. Kini aku telah menemukan angkot melintas disekitar jalan. Aku berharap malam ini bisa pulang, banyak sekali kutemukan hal ketika aku berjalan kaki tadi. Perjalan malam ini begitu cepat sehingga perjalanan ini terasa begitu cepat.
Terima kasihku kepada angkot yang membuat malam ini indah tanpa kehadiran seorang pendamping hati. Apa yang terjadi tadi akan slalu menjadi ingatanku.