Sabtu, 30 Juni 2012

Unforgettable Moment, One Day with Hijabers

Untuk pertama kalinya di Indonesia festival hijab digelar di Sabuga Bandung mulai dari tanggal 1315 Juni 2012 telah berhasil menarik perhatian pengunjung yang tidak sedikit.

Jumat, 29 Juni 2012

Aku Mulai Bekerja Besok

Dari hari-hari kemarin aku suka memutar lagu-lagu dari Adera, solois pria yang punya suara ciamik dan kemampuan bermain gitar diatas rata-rata solois lain. Awal pertama mendengar singel "Lebih Indah" ketika diputar di salah satu radio online darisana ada rasa penasaran untuk mencari informasi lebih banyak tentang sang penyanyi. Satu singel lagi yang aku putar hari ini sekaligus menonton video klipnya yaitu "Terlambat" dengan model klipnya Sarah Shafitri. "Jangan menunda sesuatu untuk dikerjakan, jangan tunda, jangan tunda" itu sedikit potongan lirik dari lagu "Terlambat" Adera.

Tidak berlebihan jika aku harus berkata ini seperti hura-hara dalam ruang kehidupan. Tepatnya hari ini, temanku Ozan datang dengan penawaran menjajikan. Penawaran untuk bekerja menjadi seorang operator dengan jadwal shift pagi. Kerjaanku cukup mudah, hanya menjawab setiap pertanyaan yang masuk lewat sms dari jam 08.00 sampai jam 20.00 malam. Tidak hentinya ia menyebut nama supervisor dan meyakinkanku dengan berbagi macam kenikmatan termasuk gaji. "Kalau setuju, sekarang aku langsung telepon pak Endang untuk bilang sudah ada yang mengisi," ungkapnya sambil mencoba memulai percakapan di handphone.

Rutinitas yang biasanya kosong harus terisi dengan kegiatan yang padat saat tawaran sudah diterima. Aku langsung berangkat ke Buah Batu untuk wawancara. Saat sampai di kantor yang dimaksud, aku tidak takjub dengan tatanan konsep rumah modern saat itu karena wajar semua rumah minimalisnya hampir sama. Operator lain sibuk bekerja menjawab setiap sms yang masuk. Kedatanganku tidak mengagetkan, aku memilih untuk duduk sesekali menatap beberapa sudut. Pak Enjang sebagai supervisor masih sibuk mengontol operator yang tengah bertugas.

Dewasa, tenang dan berwibawa tiga hal itu yang kutangkap dari sosok pak Endang ketika mulai mewawancaraiku. Pertanyaan pertama tentang kesiapan dalam hal membagi waktu. Saat bekerja seorang operator dituntut untuk menjawab setiap pertanyaan biasanya pertanyaan beragam sampai dengan curhat hal pribadi. Aku ditugaskan untuk mengisi shift pagi, belum mulai bekerja sudah ada tawaran kenaikan gaji jika sudah bekerja selama 3 bulan dilanjutkan dengan jenjang karier. Selama 1 minggu ada waktu libur 1 hari bebas untuk memilih hari hari. Ada pekerjaan lain selain menjawab pertanyaan yaitu sebagai konsultan politik. Pengakuan dari supervisornya kita tidak mendukung salah satu calon cuma kita tugasnya lebih mempopulerkan politisi yang ingin populer di masyarakat.

Senyuman indah dariku memaniskan akhir wawancara. Mulai besok, aku sudah bisa bekerja dengan membawa CV. Saatnya pagi mengerti, jangan membuatku betah berlama-lama di kasur. Biarkan air mengajakku berpetualang menjawab tantangan. Aku mulai bekerja besok :)

Selasa, 19 Juni 2012

Inilah UAS Mahasiswa Tingkat Akhir

Tuhan bantulah aku karena sesungguhnya, aku ingin menulis walau belum menemukan maksud dan tujuan dalam menulis. Ketika tadi, aku merasa benar-benar menjadi mahasiswa yang masuk kelas dengan pakaian rapi dan jas almamater untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Status mahasiswa tingkat akhir tidak berpengaruh sama sekali untuk merubah pikiran dosen. UAS mata kuliah pendalaman bahasa inggris tetap dilaksanakan hari ini. Satu persatu temanku sudah menempati kursi yang disediakan. Mimilih tempat duduk yang tepat agar bisa tenang mengerjakan dan tidak mendapat gangguan dari para pencari jawaban. Masuk ke kelas sekarang tidak bisa sembarangan karena harus dengan kartu ujian yang berwarna hijau lengkap dengan pas foto.

Saat soal sudah dibagikan dosen berpesan untuk tidak pergi ke toilet, tidak mengaktifkan handphone, dan terakhir tentu saja tidak mencontek. Kertas soal sudah aku pegang tidak ada perasaan gelisah sama sekali membebaniku. Otak mulai mencerna lalu mengajakku berkeliling mencari kebenaran tentang kekosongan jawaban. Aku memperhatikan setiap wajah mulai dari samping kiri dan kanan tidak lupa depan belakang semua terus menimbang-nimbang tentang jawaban yang benar. Kertas penuh soal itu pasti bisa aku taklukan dengan mudah tanpa perlu bantuan dari kementrian pendidikan.

UAS tidak lagi akan kutemui seandainya tidak ada kerinduan untuk mengulang mata kuliah. Sesekali aku ingin mengajakmu menikmati angkringan malam di sudut toko Dani sebagai bentuk suap agar tingkat kesulitanmu menyusut. Masih adakah rasa kepedulian, ketika UAS sudah menjadi barang langka karena skripsi telah menggerogoti setiap waktu luang mahasiswa tingkat akhir. Haruskan terjadi perselisihan antara keduanya karena berebut dari segi kepentingan.

Biarkan mahasiswa tingkat akhir sepertiku menciptakan skripsi tanpa melupakan UAS. Besok-besok aku akan membebaskan UAS dari cengkraman birokrasi kampus agar bisa membuat soal dan jawaban dengan mandiri tanpa bantuan dosen atau pembantunya.