Rabu, 05 September 2012

Pengalaman Menjadi Youth Leader di Konser MTV EXIT

Intro lagu “ Muda dan Berani” dari Speaker First di waktu sore menemaniku untuk membuat laporan Konser MTV EXIT Stop Human Trafficking ini. Tepatnya pada hari Sabtu, aku berhasil menembus jalanan dengan cepat memberanikan diriku untuk menjadi yang terdepan di jalanan ketika itu. Aku sudah sampai di lapangan Gasibu, disana berdiri panggung yang megah. Semangat dari sekumpulan anak muda yang ingin menonton konser MTV EXIT telah merasuk pada jiwaku. Gate masih belum dibuka penjagaan dari security begitu ketat. Bagi siapapun yang ingin masuk harus menunjukan id cardnya. Aku masuk lewat pintu belakang dan langsung bergabung dengan anggota MTV EXIT Youth Leader yang sudah datang terlebih dahulu.

Sebelum gate di buka ada briefing terlebih dahulu, kami bagi-bagi tugas untuk menjadi setiap sudut yang nantinya akan dipadati oleh ribuan orang yang datang bukan hanya dari Bandung tapi daerah laiinya juga. Aku mendapat kesempatan untuk menjaga stage di paling depan sebelah kanan. Tugas dari Youth Leader adalah menyampaikan pesan tentang apa itu perdagangan manusia dan membagi-bagikan gelang ungu. Gate telah dibuka satu persatu pengunjung yang kebanyakan dari anak muda mulai memadati lapangan Gasibu. Gaya mereka beragam ada yang datang dengan kaos hitam, baju kemeja kotak-kota, kaos dipadukan jaket, dll. Satu persatu anggota Youth Leader mulai menyapa pengunjung termasuk juga aku. Terkadang ada juga pengunjung yang sengaja datang untuk meminta gelang. Saat ditanya tentang apa itu Human Trafficking? Sebagian sudah ada yang tahu dan mengerti sebagian lagi ada yang baru mengetahui dan mengdengar lewat penjelasan dari kami. Gelang ungu habis lebih cepat karena banyaknya permintaan.

Satu persatu band pengisi acara mulai naik ke panggung MTV EXIT. Ketika ditanya band apa yang paling ditunggu? Kebanyakan jawaban yang keluar dari pengunjung asal Bandung adalah ROSEMARY. Bukan hanya ROSEMARY yang akan tampil ada juga Speaker First, Glory of Love, D’Masiv, The Changcuters, Bondan Prakoso feat Fade 2 Black, Winner, Pas Band dan band indie asal Australia Xpatriate. Walau konser MTV EXIT gratis banyak dari pengunjung yang belum mendapat tiket sehingga harus menontonnya dari luar. Selain sajian musik ada juga berbagai macam stand yang memberikan banyak pengetahuan tentang apa itu perdagangan manusia dan bagaimana cara menanggulanginya. Dari Bandung sendiri ada stand kreatif dari Bandung Creative City Forum (BCCF), Komunitas Air Foto Network, dan BULB (Barudak Urban Light Bandung). 

Dari sekian banyak pengunjung di lapangan Gasibu, aku menemukan banyak dari temanku yang datang ke konser. Salman, Dody, Aad dan Ucok datang lebih awal diwaktu sore. Selanjutnya menyusul Miko Alonso, wartawan Bisnis Indonesia ditemani pacarnya Nabila. Rangga ada ditengah-tengah kerumunan penonton konser datang menanyakan kabar diriku dan ia sedikit bercerita tentang pacarnya Ifuu. Puncaknya pada saat sekumpulan mahasiswa tingkat akhir datang Ozan bersama Elia, Haveuk, Lette, Karyo, Fadil dan teman wanitanya. Gelang ungu yang masih tersisa aku bagikan kepada mereka.

Panggung yang megah, suara sound yang memuaskan ditambah percahayaan luar biasa menambah semarak konser MTV EXIT apalagi ditambah dengan ROSEMARY yang sekarang sudah ada dipanggung. Lagu “Heroes” membuka penampilan dari mereka. Penonton konser seketika larut dalam alunan lagu, bernyanyi dan bergoyang bersama. Band pop punk ini menyampaikan pesan untuk menghentikan perdangan manusia “Daripada jualan manusia mendingan oge jualan seblak jeung cireng” kata Ink

Konser berjalan dengan damai tidak ada kerusuhan karena pengamanan begitu ketat. Band asal Australia Xpatriate mendapat sedikit respon dari penonton karena nama dan lagu mereka masih asih di kalangan pendengar musik di Bandung. Sudah saatnya pulang karena tidak ada lagi band yang harus aku tonton. Menjadi Youth Leader merupakan sebuah pengalaman berharga. Aku, Bayu, dan Hardi yang terpilih dari kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jangan lagi ada dari Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia. Masih banyak peluang kerja atau menciptakan pekerjaan di Indonesia, jadi buat apa harus pergi ke luar negeri. Sadarlah manusia bukan untuk diperjual belikan. Stop Human Trafficking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar