Kamis, 18 Oktober 2012

Desahan Tetangga Sebelah

Pada malam itu setiap dari kita sibuk dengan kegiatan masing-masing dimulai dari Havk yang tidak pernah lepas dari ponser pintarnya biasanya, ia suka chatting dengan beberapa wanita di BBM termasuk dengan bule. Ozan dengan gesitnya menyelesaikan satu persatu tantangan di games PS yang sedang dimainkannya. Sidhy ada di kamar pinggir, ia tengah terbaring sendirian sambil mendengarkan lagu-lagu cinta yang punya memori indah bagi dirinya. Lette pada malam itu tak hentinya terus gelisah menceritakan kisah cintanya yang kandas karena hati kekasihnya dulu sudah ditembak oleh polisi. Itu mungkin alasan kuat kenapa nama polisi yang dimaksud harus diulang beberapa kali. Aku sendiri menjadi pendengar setia semua kegelisahan cintanya. Jujur aku yang ganteng ini tidak dibayar serupiah pun untuk mendengarkan semua cerita dari temanku ini. Squad BULUKUTEK belum benar-benar lengkap karena ada yang absen bertugas yaitu Ragil dan Fadil.

Hampir tidak ada satupun anggota Squad BULUKUTEK yang ingat kapan kita terbentuk. Untuk nama BULUKUTEK sendiri ditemukan dengan mudah oleh Sidhy @KaryDiryo lewat mention di twitter kepada kita semua dan tidak perlu rapat untuk menyetujui nama tadi karena sebelum diusulkan nama itu kita semua sudah setuju. Ketangguhan dari Squad BULUKUTEK dibuktikan dengan kehebatan kita menaklukan hati wanita setidaknya bisa dekat lebihnya mungkin bisa jadi pacar. Kenyataannya yang berhasil hanyalah satu yaitu Lette karena dia punya pacar dan tidak jomblo. Aku takkan pernah berhenti melangkah dalam hal mendekati wanita semua ilmunya aku dapatkan lewat tayangan FTV rutin setiap pagi, siang dan malam di SCTV atau RCTI.

Tiba-tiba saja Havk keluar dari markas sambil berjalan merunduk, matanya tidak pernah lepas dari layar ponser pintar BlackBerry. Aku melihatnya sedikit heran, Ozan juga ikut memperhatikan apa alasan Hvk keluar dan bertanya “Rek kamana maneh?” katanya singkat. Sebenarnya insting apakah yang sedang dipertajam oleh Havk? Belum sampai hitungan menit, lelaki berkecamata itu masuk kembali ke markas dan langsung melempar senyum manjanya kepada kita semua. Ia tengah membisikan sesuatu kepada Lette mereka berdua lalu keluar bersama sepertinya mencoba memecahkan teka-teki yang sedang terjadi. Tanpa perlu ada komando, Ozan sudah ikut keluar. Seperti layaknya penyusup mereka bertiga kembali masuk ke markas lalu melepas tawa dan jerit yang memuncak. Aku semakin dibuat bingung dan penasaran oleh tingkah laku mereka.

Setelah tahu apa yang baru saja terjadi pada malam itu, aku, Ozan, Lette pergi keluar untuk memastikan kalau di kamar sebelah dalam kondisi baik-baik saja. Maksudnya desahan dalam hening yang dimaksud terdengar oleh kita. Hmmmm............Acgghhhhhhhh........hmmmmmmm. benar saja suara itu terdengar samar-samar dari balik tembok tetangga sebelah. Jujur saja, kita bertiga dibuat betah untuk lama-lama berdiri disini. Dari dalam markas Havk tertawa dengan keras. Kamera ponselnya dengan cepat dinyalakannya untuk memotret kita bertiga. Aku sudah seperti tersangka penyadap suara kebahagiaan orang lain.

Memang sulit dipercaya tapi itu nyata terjadi. Suara desahan dari merupakan curahan kebahagiaan dari tetangga sebelah yang sudah menikah. Kata Havk dan Lette sang lelaki perkasa sudah bekerja dan wanitanya masih berstatus sebagai mahasiswi. Itulah malam Jumat terindah bagi Squad BULUKUTEK. Rugilah anggota yang tidak datang seperti Ragil dan Fadil. Pesan dari BULUKUTEK adalah sesuatu yang tidak pernah kita duga-duga sebelumnya bisa terjadi kapan saja terutama di malam Jumat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar