Kamis, 27 Desember 2012

Belajar Keaktoran Bersama Andika Akbar

Kamis, 27 Desember 2012
Aku punya seorang teman namanya Andika Akbar dia adalah mahasiswa jurusan Teknik Elektro. Selain kuliah di jurusan tersebut dia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu Koperasi Mahasiswa (KOPMA) dan Teater Awal nama sebuah teater di kampusku. Hari kemarin aku bertemu dengannya di Asrama Dua Saudara, dalam keseharian Dika tampil apa adanya. Aku duduk di sebuah kursi lalu ia mendekatiku dengan santai.

“Dan, punya rokok gak?” pertanyaan itu dilemparkannya padaku.

Aku tersenyum dan bilang kalau aku tidak punya. Dika mulai mengeluarkan pesonanya sebagai lelaki yaitu senyuman menawannya. Suanana Asrama Dua Saudara ketika itu sepi karena para penghuni kamar No. 11 dan 12 sedang pergi menonton film “Kingdom of Heaven” di Museum Konfrensi Asia Afrika. Ia menceritakan tentang kepedihan hatinya padaku. Belum lama berhubungan, pacarnya sudah meminta untuk putus itu pun melalui pesan pendek. Aku bisa merasakan kepedihannya,  terlihat dari sedikit kata yang terucap darinya. Hatinya pasti tersayat luka dan bertabur air mata.

Tidak usah membahas lebih jauh lagi, biarkan luka yang membekas itu hilang dengan sendirinya. Aku punya keinginan besar untuk belajar teater kepada Dika temanku Aad juga begitu. Kita berdua hari ini akan mendapatkan sedikit pengenalan tentang teater dari salah satu aktor teater awal. Dika memintaku dan Aad untuk masuk ke dalam. Ucok teman dekat Aad ikut bergabung bersama kami bertiga di klinik teater sore itu. Pengenalan teater mulai dari sejarah mulai dikenalkan kepada kita bertiga. Dilanjutkan dengan 10 elemen yang harus ada dalam sebuah pertunjukan dan terakhir 4 unsur keaktoran dalam dunia teater.

Selama klinik keaktoran berlangsung tak hentinya secangkir kopi susu aku teguk sedangkan Dika setelah penjelasan selesai mulai menyebarkan asap dari sebatang rokok miliknya. Dari hasil catatanku, 4 unsur keaktoran diantaranya olah tubuh, olah vokal, olah mimik dan olah sukma. Agar bisa dimengerti Dika memberikan contoh dengan mempraktekannya dan kita bertiga mengikuti misalnya olah vokal mengucapkan huruf A, I, U, E, O dengan jelas mulai dari tempo pelan sampai paling cepat. Olah sukma adalah ditingkatan terakhir karena ini merupakan pamungkas dan berkaitan dengan latihan fokus.

Pada waktu prakter Dika bilang kita bertiga masih kalah oleh anak SMA yang diajarkannya. Apabila keempat unsur itu sudah bisa dikuasai dengan baik maka semuanya bisa mudah termasuk dalam mengolah akting, presentasi di hadapan dosen dan menghadapi jutaan penonton.

“Ini masih awal belum sampai tingkat 1% sama sekali,” ujarnya.

Selesai klinik keaktroan, kita bertiga diberikan tugas untuk mengulang kembali materi hari ini. Biasakan sesudah bangun pagi sebelum jam 6 untuk bergumam sebagai latihan olah vokal. Mulai untuk mengucapkan huruf vokal dengan jelas. Apa yang aku ingat dari Dika adalah ketika muka kita mulai terasa kaku lakukanlah olah mimik “hancurkan mukanya sekarang”. Siapa pun bisa mencobanya dan jangan pernah ragu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar